Minggu, 07 Maret 2010

Guru Honorer

Guru adalah salah satu kunci bagi kemajuan bangsa ini, karena melalui guru akan lahir banyak generasi penerus yang sangat diharapkan oleh bangsa ini, melalui guru citra pendidikan ini juga dapat terangkat.

Guru sering diidentikkan sebagai seorang pejuang tanpa tanda jasa. Namun seolah setuju dengan angggapan itu, akhirnya guru benar-benar kurang mendapat perhatian yang serius dari pemerintah. Bagaimana tidak, banyak sekali guru yang telah mengabdi berpuluh-puluh tahun, namun masih belum mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah.

Hal ini dapat dilihat, berapa banyak guru yang mengajar (terutama di Madrasah) selama puluhan tahun, tapi kondisinya masih sangat memprihatinkan. Mereka sangat mendambakan perhatian dari pihak-pihak yang berkompeten dalam hal itu, mereka ingin mendapatkan perhatian dari pemerintah. Hal ini dikarenakan mereka-mereka yang mengajar di Madrasah khususnya kurang mendapat perhatian dari pemerintah.

Selama ini mereka-mereka yang mengajar di sekolah milik pemerintah, walau baru beberapa tahun saja akhirnya mereka dapat diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), sedangkan mereka yang mengajar di swasta (MI, MTs, atau MA) terasa sangat sulit sekali untuk menjadi PNS.

Apakah yang terjadi?, apakah guru-guru honorer yang berada dilingkungan madrasah tidak diakui sebagai bagian terpenting dari proses pencerdasan anak bangsa? ataukah madrasah masih dianggap sebagai lembaga pendidikan kelas 2 di negara ini?

Mudah-mudahan itu semua tidaklah benar, akan tetapi guru-guru honorer masih sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah, agar kondisi mereka dapat menjadi lebih baik. Hal ini dikarenakan masih banyak guru-guru honor yang mendapatkan tunjangan dari sekolah hanya Rp. 150.000,- per bulan, sementara kebutuhan saat ini sudah jauh dari itu.

Untuk itulah, mohon adanya perhatian yang serius dari pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat agar lebih memperhatikan nasib guru-guru honorer tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar